FOTO FOTO SELINGKUH

Sabtu, 26 Maret 2011

Pecahnya Selaput Dara


Aku seorang mahasiswa berumur 21 tahun. Pada saat liburan semester aku pulang ke kampungku di Garut. Untuk mengatasi kejenuhan, aku jalan-jalan di kota tersebut. Dan masuk ke sebuah pusat belanja di kota kecil itu. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik. Wajahnya memancarkan kecantikan alami yang jarang ditemui pada seorang gadis kota.
Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Ani, berumur 16 tahun. Duh, senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Bulan demi bulan telah berlalu, kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telepon. Singkat kata, kamipun sepakat untuk menjadi sepasang kekasih. Padahal dikota aku sudah mempunyai kekasih, yang mengajari dan menunjukkanku Jalan kehidupan kedunia, yang menunjukkanku nikmat “surganya”, sehingga aku menyadari bahwa aku benar benar seorang laki laki, seorang pacar yang sudah mahir dalam bercinta.

Pada liburan semester selanjutnya, kami berjanji bertemu di rumahnya. Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya hanya pedagang kecil, tapi bukan itu yang aku lihat. Malam itu kami berdua menonton layar tancap, hal yang sebenarnya cukup simple tapi yah namanya juga lagi kasmaran. Sambil duduk bergandengan, tangan kami saling bergerilya, tidak ada kata kata, dan sepertinya kami tidak merasakan jika disekeliling kami adalah manusia. Kami pulang jam sembilan malam atas keinginan Ani. Ternyata sampai di rumah pacarku, kami hanya menerima titipan kunci rumah. Keluarganya sedang pergi menegok teman ayah pacarku yang sedang sakit keras.
Malam itu dingin sekali, Ani permisi untuk ganti pakaian. Saat kulihat Ani dengan pakaiannya yang sederhana itu aku terpaku, betapa cantik dan anggunnya dia walaupun hanya memakai pakaian biasa. Aneh, ada seuatu yang aneh yang menjalar ke perasaanku.
“Lho, ada apa Kang?”, tanya Ani.
“Ah, nggak ada apa-apa!”, jawabku.
“Kok melihat Ani terus?”, tanyanya lagi.
“Ngak kok!”, jawabku.
“Kamu cantik, An”.
“Ah Akang!”, katanya lagi dengan tersipu.
Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Aku pegang tangannya, lalu kuraba, betapa lembut tangannya. Kami saling berpegangan, meraba dan membelai. Perlahan kubuka pakaiannya satu persatu, kulihat ia dalam keadaan setengah telanjang. Kupandangi dadanya di balik BH putihnya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang sawo matang.
“Kang, bener Akang cinta ama saya?”, tanyanya lagi.
“Bener, Akang cinta ama kamu!”, jawabku sambil membuka BH dan Celana dalam warna putihnya. Kutelusuri dari mulai kedua payudaranya yang mulus seperti gunung kembar, kemudian perlahan bergerilya tanganku mencari padang savana dimana disitu terletak danau kenikmatan. Dan benar saja dibalik lebatnya rerumputan Ani, kurasakan basah danau kenikmatannya.
Kini ia polos tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya dadanya montok, dan di ujung selangkangannya nampak hutan hitam lebat lebih kurang 10 cm, dan diantara hutan itu nampak gundukan coklat megap megap seperti ada goa yang siap menerkam.. Kubaringkan ia di tempat tidur, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. Tubuh Ani bergetar hebat, dan dari rerimbunan hutan nampak kurasakan aliran danau basah yang siap untuk memandikan senjata gundulku. Getaran tubuhnya menandakan bahwa dia baru pertama kali ini melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya.
Lalu kubuka selangkangannya dan kumasukkan penisku dengan extra hati-hati. Meskipun sudah ada cairan, namun seperetinya sangat sulit untuk memasukinya, gadis ini benar benar perawan. Berbeda dengan pacarku yang ada di kota, dimana yang dirasakan hanyalah kenikmatan ketika memacu gairah paling jalang. Sambil konsentrasi pada kedua daging kenikmatan kami, Wajahnya ku tatap, Ani mengerang dengan pasrah, keringat bercucuran lalu kusuruh ia untuk menggigit bantal agar suaranya tidak kedengaran oleh tetangga. Kugerakkan penisku, maju mundur. Mata Ani merem melek keenakan. Nafasku mulai memburu, dan Ani mulai tidak bisa mengontrol dirinya, dia memegang bantal dengan eratnya, gerakanku semakin cepat, aku ingin sekali menembus pertahanannya yang rapat itu. Kupegangi payudaranya, kujilat, kukulum, dan kurasakan penisku mulai lebih menegang dan, “Crut…, crut…, crut”. Spermaku keluar dengan deras, Ani memelukku.Dia berkata lirih “Perih mas” kubiarkan penisku dikulum vaginanya, dan Ani tersenyum, namun dari kedua matanya melelah air mata. Setelah penisku mulai mengacil Kucabut Panisku, dan nampak ada kemerahan darah perawan menempel disitu. Dari Vagina Ani nampak sperma nikmat milikku keluar perlahan, warnanya putih bercampur kemerahan, tanda bahwa dia masih perawan. Kupeluk Ani dengan erat dan kamipun terbaring kelelahan. Dalam hati aku bertekad untuk menikahi gadis itu, karena aku sangat mencintainya. Namun juga bagaimana dengan pacarku yang di kampus yang telah mengajariku sepeterti yang kulakukan terhadap Ani malam ini, entahlah. Aku bertekat mengawini Ani, karena aku mantap bahwa dia masih perawan.
Kami menyadari, betapa besar dosa yang kami lakukan malam itu. Dan aku tidak berfikir jauh bagaimana pacarku yang dikota nantinya, aku yakin dia akan mudah mendapatkan gantinya, toh aku mendapati dia bukan lagi seorang perawan, tidak seperti Ani yang benar benar sangat perawan.
Semoga Tuhan mengampini dosa kami

13 Tips Selingkuh Aman


Hari gini gak selingkuh??? Nggak nge-trend, kali!! Jujur aja deh, diam², baik cowok ataupun cewek punya selingkuhan lho!! banyak alasan yg diungkapkan kenapa mereka punya selingkuhan, mulai dari ingin mencari sensasi yg asyik, mau cari yg beda atau sekedar ngikuti trend. Wow!! Biar ngelaba kamu aman, buruan lihat contekannya nih…
Add caption
1. Jangan masukkan nama dia ke dalam HP Begitu kamu punya selingkuhan, hapalin deh nomor telf dia yg bisa dihubungi.
2. Hapus segera sms² dari dia Begitu menerima sms dari dia, segera hapus, bahaya banget kalo nnggak segera dihapus, kalo Suami/Istri suatu saat buka HP bisa berabe tuh!!
3. Kalo lagi nerima telfon, jangan panik, biasa aja!! Begitu dapat telfon dari dia terutama saat kita sedang berdua sama Suami/Istri, jangan panik, biasa aja. Kalo perlu jangan meninggalkan atau bergeser dari dia. Bisa curiga lho!!
4. Jujur ke selingkuhan kalo kita udah punya Suami/Istri Ini hal pertama harus kita lakukan, jadi dia nggak bakal nuntut kita macem². Kalo dia ngga mau nerima keadaan kita yg udah ngga single, berarti dia ngga mau jadi selingkuhan kita. Bagi pria, jangan mengurangi jatah belanja harian yang biasanya diteriam istri, dan jangan mengurangi “jatah” huubungan ranjang. Dan bagi perempuan Ya juga begitu, jangan merubah yang biasanya.
5. Jangan selingkuhan sama yg dia kenal juga Ini perlu, pasalnya kalo ternyata Suami/Istri dan selingkuhan pernah kenal, selingkuhan kita pasti punya beban tersendiri, bisa² dia merasa bersalah karna telah merebut Suami/Istrinya.
6. Punya SIM CARD lebih dari satu
Mumpung kartu perdana ngga mahal, ngga ada salahnya kamu punya nomor lebih dari satu. Kalo perlu HP juga dua, yg satu khusus untuk Suami/Istri yg satunya lagi khusus utk selingkuhan.
7. Jangan terlalu mengenal keluarganya Bukan apa² kalo kamu sudah mengenal keluarga dan temannya, ngga menutup kemungkinan teman ato sodaranya kenal sama Suami/Istri dia yg asli, kalo diaduin bisa bubar khan??
8. Prioritas pertama tetap Suami/Istri lho!! Biar punya selingkuhan, Suami/Istri tetap yg utama lho, jangan sampe hubungan yg kalian lebih dulu dan lebih lama buyar karna selingkuhan, apalagi kalo selingkuhan cuma utk have fun aja.
9. jangan hangout di tempat yg sama Ini penting nih, bukan apa², siapa tau saja, pelayan ato tukang parkir di sana mengenali kita, trus kalo suatu saat dia melihat kita ke sana dgn orang yg beda, bisa jadi pertanyaan orang banyak tuh!!
10. Kasih kode ke dia Begitu kita mau berdekatan dengan Suami/Istri, baiknya segera sms selingkuhan agar ngga sms ato ngga telfon² kita, dengan begitu kita ngga harus bingung dan dia pun juga ngerti kenapa kita ngga bisa jawab telfon dan smsnya.
11. Punya panggilan sayang yg sama kalo kamu ingin mempunya panggilan sayang ke Suami/Istri dan ingin memanggil selingkuhan dengan panggilan sayang juga, ada baiknya panggilan itu disamakan, jadi kamu ngga bakal kaku dan ngga akan salah nyebut.
12. Jangan naruh foto² selingkuhan di HP Yg pasti kalo ketahuan sama Suami/Istri, ini bisa jadi bukti otentik perselingkuhan kamu. Makanya, jangan sesekali nyimpan foto selingkuhan di HP deh, apalagi kalo kamu sering menaruh HP di sembarang tempat.
13. Jangan berubah sikap ke Suami/Istri Kalo biasanya kamu ngga romantis, jangan tiba² kamu jadi romantis lho, dia bisa curiga kok kamu berubah sikap. Dia pasti akan menduga kalo kamu berbuat manis karna kamu punya salah

KETIKA MEREKA BILANG CINTA

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya

Pernahkah kamu merasakan,
bahwa kamu sanggup melakukan apa saja
demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta,
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah

Aku pernah tersenyum meski kuterluka
krn kuyakin Tuhan tak menjadikannya utk ku

Aku pernah menangis kala bahagia, krn kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna bgtu saja

Aku pernah tertawa saat berpisah dengannya,
krn aq tau cinta tak harus memiliki, Tuhan psti telah menyiapkan cinta yg lain utkku

Aku juga pernah bersedih kala bersamanya, krn kutakut aku kan khilangan dia suatu saat nanti,

Aku tetap bisa mencintainya,
meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa

Semua orang pasti pernah merasakan cinta
baik dari orang tua..sahabat..kekasih
dan akhirnya pasangan hidupnya

Buat temanku yg sedang jatuh cinta.. selamat yah..karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta
Hidup ini bagaikan roda yƍ terus berputar, suatu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit, tetapi keadaan itu tdk utk selamanya, bersabarlah dan berdoalah krn cinta yg lain akan dtg menghampirimu

Buat temanku yg tdk prcaya akan cinta bk hatimu,
jgn menutup mata akan keindahan yang ada di dunia maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia

Buat temanku yƍ mendambakan cinta, bersabarlah.
Krn cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejap.
Tuhan sdg mempersiapkan sgla yƍ terbaik bagimu

Buat temanku yang mempermainkan cinta.
Sesuatu yg bgtu murni n tulus bknlah utk dipermainkan
Cinta bukan suatu kehampaan
Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta dan mulai merasakan kebahagiaan yg seutuhnya.
· · Bagikan · 

SELINGKUH PERTAMAKU


Akhirnya, aku berselingkuh juga. Dengan tekat bulat dan niat yang mantap, aku memulai perselingkuhan di akhir bulan Juni yang lalu. Kami janjian ketemu pagi buta, jam setengah lima. Ketemu di depan Indomaret di deket gerbang perumahan. Sip!
Tapi karena ini adalah selingkuh pertamaku, malamnya aku malah tidak bisa tidur. Aku masih bisa melihat jam menunjukkan pukul tiga pagi – berarti jam segitu aku belum tidur. Alarm hape yang aku pasang di 04:45, rupanya tidak mampu menyeretku dari lelap.  Begitu dia melengking, kugerayangi sebentar lalu aku matikan. Kulempar agak jauhan dari tempat tidur.
Berisik banget!
Dan aku meneruskan tidur lagi. Aku baru benar-benar terbangun, ketika hapeku menjerit lagi. Kali ini aku harus bangun dulu untuk menjangkau hape yang rupanya terlempar agak jauh. Tapi ini juga yang membuatkku jadi lebih tersadar walaupun masih setengah keliyengan. Ada SMS. Siapa ya?
Kuraih kacamata di dekat tipi. Pesannya singkat. Yaiyalaaaah .. Namanya juga SMS.
“Saya sebentar lagi sudah mau jalan. Ketemu di depan Indomaret ya?”
Gubrakz!! Kesadaranku langsung pulih.  Dengan panik aku bangun dan menyambar handuk. Aku tidak mau selingkuh pertama ini berantakan gara-gara aku telat janjian.Dengan separo terbang aku melesat ke kamar mandi. Gosok gigi dan mandi gak sampe 4 menit.  BAB aku tunda dulu. Moga-moga gak jadi masalah nanti. Hihihihi …
Masih setengah basah, aku langsung berganti baju. Rosa terbangun
mendengar segala kehebohanku.
“Ngapain sih mas, gedubrakan kayak diuber-uber maling?”
“Maling lagi diuber-uber kali. Masa diuber-uber maling.”  Hehehe. Rosa tidak menanggapi candaanku. Mungkin masih ngantuk. Tapi matanya sih kelihatannya bukan ngantuk. Lebih tepat kalau dikatakan bingung.
Tanpa memperdulikan tatapan heran istriku, aku meneruskan persiapan kilatku.  Motor aku keluarkan, langsung dihidupin. Lalu menyambar sepatu.
Rosa masih setengah ngantuk membuka gembok pagar. Tidak sampai 15 menit dari mulai aku mandi, aku sudah siap di atas motor.  Baru ingat, belum doa.  Pagi itu aku berdoa di atas motor.
Setelah berpamitan dan mencium Rosa seperti biasa, aku memulai perjalanan (perselingkuhan pertamaku) pagi itu. Belum sampai 5 meter motor jalan, aku mendengar Rosa berteriak.
“MAS! GAK PAKE HELM??”
Aku langsung menyambar helm dan memakainya. Dengan tidak sabar, aku memacu shogy ke luar komplek perumahan. Begitu sampai di jalan aspal, aku memaksa shogy berlari sekencang mungkin.
Jalanan yang masih sepi, membantuku menunggangi motor dengan kecepatan tidak seperti biasa. Bahkan ketika di perempatan pemda Cibinong ke arah stasiun, aku sempat menggeber tungganganku sampai 80 km/jam.
Aku kesetanan. Targetnya … aku tidak boleh mengacaukan kencan perselingkuhanku yang pertama ini.
Tidak sampai 20 menit, aku sudah mencapai daerah di sekitar stasiun Bojong Gede yang memang aku sudah survey sehari sebelumnya.  Aku langsung menuju ke salah rumah penitipan motor yang memang banyak terdapat di situ.
Ketika motor sudah aku parkir, aku diam menunggu karcis atau tiket penitipan motor. Tapi penjaganya malah ke bagian lain dari ruangan penitipan motor dan membantu orang yang baru saja masuk. Kulihat orang tadi langsung meninggalkan motornya dan langsung ke luar lagi?
Aku masih bingung. Apakah memang nitip motor di sini tidak diberikan lembar bukti penitipan? Terus, bagaimana nanti pengambilannya? Ah. … aku kan bawa STNK. Jadi kalau memang dia lupa sama aku, aku pasti bisa mengambil motor dengan menunjukkan STNK motor.
Berpikiran demikian, aku langsung menuju ke luar tempat penitipan untuk menuju stasiun, ketika tiba-tiba aku mendengar penjaga penitipan berteriak memanggilku.
“Pak! Helmya gak ditinggal?”
Hah? Saking bingungnya, aku lupa melepas helmku ketika ke luar.
Duuuuh …
Setelah menyerahkan helmku kepada penjaga yang senyam – senyum gak jelas gitu, aku segera melesat ke arah stasiun. Semoga saja tetanggaku dan anaknya yang memang udah janjian mengajari aku dalam perselingkuhan pertama ini belum berangkat. Bisa celaka aku kalau mereka berangkat duluan. Karena ini adalah perselingkuhan pertamaku menggunakan kereta api setelah dari awal pindah ke Cibinong sekitar 11 tahun lalu selalu menggunakan bis pulang dan pergi kerja.
Karena bis AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) dilarang ke luar UKI dan membuat aku tambah lama di jalanan kalau harus naik bis yang dari Senin seperti pernah aku ceritakan di sini, maka aku memutuskan untuk mencoba naik KRL.
Begitu tiba di loket, aku menyodorkan uang 10 ribu (aku sudah tanya-tanya dan diberitahu harga tiket ke Jakarta Rp 2.000,-). Petugas di dalamnya melihatku. Eh .. dia bukan hanya melihat, tetapi memperhatikanku. Apakah aku kelihatan banget seperti orang baru ya? Hihihi …
Oh .. iya. Aku teringat. Aku belum bilang mau beli berapa karcis. Cepat-cepat aku menunjuk dengan satu jari untuk memberitahu bapak penjaga tiket itu bahwa aku hanya perlu beli 1 tiket saja. Itu yang biasanya aku lakukan kalau naik bis, ketika kondektur menarik ongkos. Satu orang.
Sekilas aku melirik di belakangku. Mungkin karena banyak orang yang sedang antri di belakangku itu dikira rombonganku apa ya? Huh. Kenal juga enggak pak?
“Mau ke mana?” Bapak itu bertanya dengan nada yang agak keras. Lhaaa. Mau tanya ke mana aja kok galak sih pak? Sabar pak … Hehehe.
“Mau kerja pak.” Aku menjawab sambil tersenyum semanis mungkin. Siapa tahu dapet diskon. Hehehe …
“Mo ke Bogor atau Jakarta?” Kali ini dia bertanya dengan setengah berteriak.
Ya ampun! Aku lupa memberitahu tujuanku rupanya. Jakarta. Aku menjawab lirih. Tiket dan uang kembalian disodorkan ke arahku dengan sedikit kasar. Duuuh maaf pak. Kirain orang itu beramah-ramah dulu dengan orang baru seperti aku. Ternyata …
Aku langsung meninggalkan loket dan masuk melewati 2 penjaga di pintu masuk. Ketika sampai di dalam, aku baru ingat …
Rel keretanya ada 2. Dan aku lupa tanya, di mana aku harus berdiri menunggu kalau mau naik kereta ke arah Jakarta.
Ketika aku bermaksud mau bertanya pada petugas di situ, ada suara wanita yang memanggilku.
“Om Yuuuuussss ….. “
Hah? Ada perempuan yang sudah kenal aku di sini?

Jumat, 25 Maret 2011

Cerita Cinta Indahnya Selingkuh

Saat berada dalam lembah perselingkuhan, memang pikiran jernih kita sudah terkontaminasi. Tidak peduli akan resiko yang ditimbulkan, hanya kenikmatan yang selalu membayangi. Namun aku bahagia dengan statusku ini. Cerita seks berikut adalah aksi perselingkuhannku yang membuat aku semakin bersemangat melalui hari demi hari.
Awalnya aku hanya iseng mengobrol mengisi waktu luang di waktu jam istirahat, Namun lama-kelamaan Dewi salah satu staffku yang agak manis malah penasaran dan bertanya lebih jauh tentang orgasme. Ya sebuah misteri yang kelihatannya mudah namun susah diungkapkan.
Memang banyak sekali wanita yang belum sadar akan arti pentingnya sebuah orgasme, bahkan menurut penelitian hanya 30% wanita yang dapat meraih orgasme, banyak hal-hal yang mempengaruhi wanita dalam meraih orgasme, baik dari faktor si wanitanya ataupun dari faktor prianya atau bahkan dari suasana, perasaan, dll. Termasuk Dewi salah satu staffku ini, selama menikah 2 tahun lalu, dia belum tahu apa itu orgasme, yang dia tahu hanya rasa enak saat penis suaminya memasuki kewanitaannya, Dan berakhir saat penis suaminya menyemprotkan cairan hangat kedalam kewanitaannya.
Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar ceritanya, lalu aku korek lebih jauh tentang perasaan, foreplay, gaya, waktu, dan lain-lain tentang hubungannya dengan suaminya, Dengan malu-malu Dewi pun menceritakan dengan jujur bahwa selama ini memang dia sendiri penasaran dengan apa yang namanya orgasme namun dia tak tahu harus bagaimana, yang jelas saat berhubungan dengan suaminya dia cukup foreplay, bahkan suaminya senang mengoral kewanitaannya sampai banjir, dan selama penis suaminya masuk sama sekali tidak ada rasa sakit, yang ada hanya enak saja namun tidak bertepi, rasanya menggantung tidak ada ujung, dan tahu-tahu sudah berakhir dengan keluarnya sperma suaminya ke dalam kewanitaannya.
“Kira-kira berapa lama penis suami kamu bertahan dalam kewanitaan kamu?” tanyaku.
“Mungkin sekitar 10 menit” jawabnya pasti.
“Gaya apa yang dipakai suami kamu?”
“Macam-macam, Pak, malah sampai menungging segala”
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya yang polos.
“Kira-kira berapa besar penis suami kamu?”
“Berapa ya?, saya tidak tahu Pak!” jawabnya bingung.
Akupun jadi bingung dengan jawabannya, tapi aku ada tidak kekurangan akal.
“Waktu kamu genggam punya suami kamu pakai tangan, masih ada lebihnya tidak?”
Dewi diam sejenak, mungkin sedang mengingat-ingat.
“Kayanya masih ada lebih, pas kepalanya, Pak!”
Aku tak dapat menahan senyumku.
“Maksud kamu, ‘helm’nya masih nongol?”
“Ya!” Dewipun tersenyum juga.
Aku suruh tangannya menggenggam, aku pandangi secara seksama tangannya yang sedang mengepal, yang berada dalam genggamanku, sungguh halus sekali, Namun aku sadar bahwa aku ditempat umum.
“Aku perkirakan penis suami kamu berukuran 10-14 cm, berarti masih normal, Wi!”
“Bagaimana dengan kekerasannya?” tanyaku lagi.
“Keras sekali, Pak, seperti batu!”
Aku diam sejenak mencoba berfikir tentang penghambatnya meraih orgasme, sebab dari pembicaraan tadi sepertinya tidak ada masalah dalam kehidupan seksnya, tapi kenapa Dewi tidak bisa meraih orgasmenya?
“Kok diam Pak?”
“Aku lagi mikir penyebabnya.”
“Apa mungkin masalah lamanya, Pak? Sebab sepertinya saya sedikit lagi mau mencapai ujung rasa enak, tapi suami saya keburu keluar” terangnya.
Aku diam sejenak, mencoba mencerna kata-katanya, tapi tak lama Dewi sendiri membantahnya.
“Tapi, tidak mungkin kali, Pak, sebab biarpun kadang lebih lama dari sepuluh menit, tapi tetap saya merasa hampir di ujung terus, tanpa pernah terselesaikan.”
Aku sedikit mengerti maksudnya,
“Maksud kamu, kalau 10 menit kamu maunya semenit lagi? Namun kalau 12 menit atau 15 menit pun kamu maunya tetap semenit lagi?” tanyaku.
“Ya, betul, kenapa ya Pak?”
Aku kini mulai mengerti posisi sebenarnya, kemungkinan besar ada titik dalam vaginanya yang belum tersentuh secara maksimal, Itu kesimpulan sementara, Namun aku belum sempat mengucapkan apa-apa, keburu jam istirahat kerja habis.
“Ya udah Wi, nanti kita terusin via SMS, oke?”
“Oke deh!” sahutnya riang sambil meninggalkan aku.
Di meja kerjaku, aku kembali memikirkan benar-benar masalah yang Dewi hadapi, sebenarnya ada niat untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, karena setelah aku pikir-pikir Dewi punya kelebihan di Buah dada dan pantatnya yang besar juga kulitnya yang bersih dengan bulu-bulu halus, Namun Dewi akrab dengan istriku, dan aku sendiri kenal sudah lama dengannya dan suaminya, ini yang jadi masalah, Lama aku berfikir, akhirnya aku putuskan untuk mencoba menolongnya semampuku tanpa mengharapkan apapun darinya, Aku yakin aku bisa membantunya berbekal pada pengalamanku selama ini.
Aku kirim SMS kepadanya, “Wi, Sepertinya masalah kamu agak kompleks, Kalau sempat, bisa tidak nanti pulang kerja kita cari tempat yg enak utk mengobrol?”
5 menit aku tunggu belum ada jawaban juga, Aku jadi tegang sendiri, jangan-jangan dia marah, karena aku dianggap kurang ajar, Tapi untunglah tak lama HPku bergetar 2x pertanda SMS masuk, Aku langsung lihat pengirimnya Dewi, aku baca isinya.
“Boleh, tapi jangan di tempat sepi ya.., kata nenek itu berbahaya”
Aku tersenyum membaca balasannya yang sedikit bergurau, lalu aku balas kembali,
“Wi, jangan salah tangkap ajakanku ya.. aku cuma tidak enak saja kalau kita terlalu mencolok, karena kamu istri orang & aku suami orang juga”
Singkat kata Pukul 5 sore kami janjian ketemu di sebuah rumah makan yang nyaman di daerah Jakarta timur, Suasana rumah makan yang agak temaram menambah rileks obrolan kami, Sambil makan kami melanjutkan obrolan kami yang tadi siang, Aku utarakan kesimpulan sementaraku bahwa ada kurang sentuhan di area vaginanya, aku sarankan agar nanti malam mencari titik tersebut dan jika sudah ketemu aku suruh Dewi meminta kepada suaminya untuk menekan lebih kuat saat hubungan intim, Dewi mengangguk mengerti.
“Menurut Bapak, apakah body saya cukup bagus?”
Tiba-tiba saja Dewi bertanya seperti itu. Aku kaget mendengarnya, berarti kemungkinan Dewi kurang percaya diri dengan tubuhnya, dan menurut yang aku tahu ini sangat berbahaya untuk meraih orgasme.
“Wi, dalam sebuah hubungan intim, Jangan merasa body kamu jelek atau vagina kamu tidak wangi atau buah dada kamu jelek atau apa saja yang menurut kamu negatif, itu faktor yang sangat penting dalam meraih orgasme, Ingat Wi, kalau tubuh kamu tidak bagus kan tidak mungkin suami kamu mau mencumbu kamu, dan mau berhubungan dengan kamu!”
“Justru kamu harus berfikir bahwa wajah dan tubuh kamu sangat bagus, buktinya suami kamu minta melulu, kan?”
“Tapi, saya tidak nyaman dengan perut saya yang tidak ramping”
“Wi, yang lebih gendut dari kamu banyak, ingat itu, lagian menurutku perut kamu tidak terlalu gendut, Biasa saja!” jawabku tegas.
“Pokoknya malam ini, kamu coba untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri kamu, dan saat ada sentuhan nikmat yang kamu bilang tidak berujung, suruh suami kamu menekannya lebih kuat, itu saja dulu, besok aku tunggu kabarnya!”
Aku jadi terkesan menyuruh, mungkin karena dikantor Dewi bawahanku, sehingga menjadi kebiasaan. Karena waktu sudah menunjukan jam 19.00 kami pun pulang ke rumah masing-masing, aku antar Dewi sampai tempat dia biasa menunggu angkot.
Keesokan paginya, Aku baru saja ngopi dan HP baru aku aktifkan, Sudah ada pesan dari Dewi, bunyinya singkat, “Belum berhasil, Pak!”.
Aku lihat dikirim jam 23.10 malam, berarti kemungkinan Dewi mengirimnya saat baru selesai berhubungan dengan suaminya.
Sampai dikantor aku baru membalas SMSnya.
“Memang kenapa?”
Tak lama Dewi pun membalasnya.
“Tidak tahu kenapa, apa nanti sore kita bisa ketemu lagi, Pak?, saya merasa nyaman mengobrol dengan Bapak.”
Aku berfikir tentang arti pesannya, Apakah dia mengajakku selingkuh? Atau hanya perasaanku saja? Atau memang dia hanya ingin mengobrol saja? Sebagai lelaki jelas aku tidak mungkin menampiknya, Sorenya kami janjian di tempat yang kemaren, dan ungkapan Dewi yang jujur sangat mengagetkanku.
“Pak, terus terang, keinginan saya untuk meriah orgasme jadi tambah kuat, tapi herannya malah saya inginnya dari Bapak, Entahlah saya yakin sekali saya bisa meraihnya bersama Bapak”
Jantungku terasa berhenti berdetak mendengarnya, belum selesai aku menenangkan pikiranku, Dewi kembali melanjutkan pembicaraannya.
“Tapi bukan berarti saya ingin berhubungan dengan Bapak lho, saya hanya ingin tahu kenapa perasaan saya begini?”
Aku hanya diam, namun aku mengambil kesimpulan dalam hati bahwa kemungkinan Dewi terkesan dengan aku karena aku atasannya, bisa saja dia tanpa sadar kagum dengan cara kerjaku, atau apalah yang berhubungan dengan pekerjaan, Karena kalau secara fisik tidak mungkin, jauh lebih ganteng dan atletis suaminya dari pada aku.
Namun hal ini tidak aku ungkapkan kepadanya.
Suasana hening diantara kami beberapa saat, tapi tiba-tiba saja tangan Dewi meraih tanganku,
“Pak.” Hanya itu yang keluar dari mulutnya
Tatapan mata kami beradu, Aku melihat ada gairah disana, Aku balas meremas jarinya, Sentuhan halus kulitnya terasa menimbulkan percik-percik gairah di antara kami, Akhirnya aku beranikan diri untuk mengajaknya,
“Wi, Bagaimana kalau kita diskusi langsung dengan praktek untuk meraih orgasme kamu?” suaraku terasa agak bergetar, mungkin agak canggung.
“Terserah Bapak deh” jawabnya manja sambil mencubit tanganku.
Pucuk dicinta ulampun tiba, aku segera membayar makanan kami dan langsung menuju hotel, sepanjang jalan ke hotel, jari-jari kami saling bertaut mengantarkan kehangatan ke jiwa kami, Dan setelah sampai di kamar hotel yang asri, Kami lamgsung mulai.. Meskipun awalnya agak canggung, Namun akhirnya kami dapat menikmati semuanya,
Masih dalam keadaan berpakaian, aku memeluk tubuh Dewi yang padat, bibir kami saling melumat lembut, kadang lidah kami saling kait dan saling dorong, sehingga gairah di dada kami semakin membuncah, Satu per satu pakaian kami bertebaran dilantai, seiring dengan nafsu kami yang semakin menggebu, Kini Seluruh organ tubuhku bekerja untuk memenuhi hasrat Dewi, aku rebahkan tubuh mulusnya di ranjang, sungguh pemandangan yang indah dan mendebarkan, dengan kulit tubuh yang putih bersih kontras dengan bulu-bulu halus dipermukaan kulitnya apalagi di kemaluannya yang begitu lebat menghitam. Aku langsung mengelus buah dadanya yang padat dengan lembut, sementara mulut dan lidahku menciumi dan menjilati centi demi centi tubuhnya tanpa terlewati,
“Tubuh kamu bagus sekali, Wi!” Aku mencoba memberinya rasa percaya diri.
Sementara Jilatanku sudah sampai pada vaginanya, aku sibakkan bulunya dengan lidahku, aku kemut lembut klitorisnya, kadang lidahku menusuk langsung vaginanya, Jari-jariku ikut membantu memberi kenikmatan dengan memilin-milin puting buah dadanya yang semakin mencuat, Sehingga membuat Dewi mengerang dalam nikmat, Sementara Dewi pun tidak tinggal diam, dia balas mengelus dadaku, kadang ujung dadaku di pilinnya, Tangan yang satunya lagi meremas-remas dan mengocok senjataku sehingga semakin meregang kaku dalam genggamannya, Yang aku yakin berdasarkan ceritanya pasti punyaku lebih besar dari pada punya suaminya, Gairah yang membuncah didadaku membuat aku lupa bahwa aku punya tugas untuk mengantarnya meraih orgasme.
Tubuh kami berguling-guling dikasur saling memberikan rangsangan dan kenikmatan, hingga akhirnya Dewi sendiri yang tidak tahan dan mengambil inisiatif, dia langsung mengangkangi tubuhku, dan langsung memegang senjataku untuk dibimbing kedalam liang surganya, Perlahan, centi demi centi, senjataku memenuhi rongga vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat dan hangat disenjataku, Cengkraman vaginanya yang begitu kuat terasa mengurut senjataku, Dewi terus menggoyangkan pantatnya yang bulat padat, Tanganku memilin kedua putingnya, butir-butir keringat mulai membasahi tubuh kami berdua, tak lama Dewi berteriak histeris dan menggigit pundakku, tubuhnya mengejang kaku, dan wajahnya agak memerah melepas orgasmenya,
Aku berhasil mengantarnya meraih orgasme, Tubuhnya diam sejenak diatas tubuhku.
“Terima kasih, Pak” ia mencium keningku.
“Saya masih mau lagi” ucapnya serak.
Sungguh diluar dugaan, mungkin karena baru kali ini dia meraih orgasme, Dewi begitu liar, hanya beberapa detik, tubuhnya mulai bergoyang diatas tubuhku, Dan anehnya lagi, Hampir disetiap gaya Dewi bisa meraih orgasmenya begitu cepat, Mungkin ada 6 kali dia sudah orgasme tapi dia belum puas juga, sementara aku sendiri bersusah payah menahan orgasmeku, Aku benar-benar ingin memuaskan dahaganya, Apalagi saat gaya doggy, sambil meremas buah pantatnya yang bulat, aku benar-benar tak kuat lagi menahan semprotan dalam spermaku, sentuhan buah pantatnya di pangkal senjataku menambah sensasi tersendiri.
“Wi, aku mau keluar, di dalam atau di luar?” sambil aku mempercepat kocokanku.
“Di dalam aja Pak, cepat sodok yang kuat!” erangnya.
Akhirnya Seluruh tubuhku bagai tersetrum nikmat, aku melepas orgasmeku, menyemburkan cairan hangat ke dalam kemaluan Dewi yang telah basah berbarengan dengan kedutan-kedutan kecil hangat dari dalam liang vagina Dewi.
Yah, kami orgasme berbarengan, Sungguh nikmat sekali.
Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, namun Dewi kelihatannya belum puas juga, aku sampai bingung sendiri, biasanya istriku sekali orgasme tidak bisa lagi orgasme, Namun memang pernah aku baca ada wanita yang seperti Dewi.
Akhirnya waktu jualah yang harus memisahkan kami, kembali ke kehidupan nyata, Aku dengan istriku dan Dewi dengan suaminya, Namun sejak saat itu hubungan kami semakin hangat membara, Ada satu kelebihan Dewi yang tidak bisa aku lupakan, Vaginanya sangat mencengkram meskipun sudah puluhan kali kami berhubungan, Pernah aku Tanya katanya dia sering minum jamu, Dan Dewi sendiri pun jelas sangat membutuhkan orgasme dariku, Karena terakhir cerita dia belum bisa meraih dengan suaminya, entahlah sampai kapan.